Kita tentu mengetahui sosok yang satu ini, entah itu beragama ataupun tidak kita, ya iblis, siapa yang tidak mengenal sosok yang konon diciptakan dari api ini, kebanyakan kita hanya mengenal dia adalah si pembawa bencana, pembawa malapetaka, pembawa keburukan, pembisik kejahatan, dia adalah tokoh antagonis drama kehidupan.
Hey..pernahkah kita berpikir apakah tidak terlalu berlebihan bila kita berpandangan seperti di atas? Betulkah bila kita memadankannya dengan Tuhan? dalam alam bawah sadar kita, kita selalu menganggap bahwa segala kebaikan, segala keteraturan, ketertiban, segala yang indah dan segala yang bertolak belakang dengan pandangan kita terhadap iblis adalah Tuhan, bukankah itu artinya kita menyejajarkan iblis dengan Tuhan? ya iblis disisi yang jahat dan Tuhan disisi baik, ibarat 2 orang yang memainkan permainan catur, iblis pegang hitam dan Tuhan pegang putih, bertanding untuk memenangkan kehidupan raja beserta kabinet dan rakyatnya.. Anehnya di ruang pikir yang lain, kita selalu yakin bahwa Tuhan-lah sang khalik, pencipta semua, segala yang ada termasuk makhluk yang bernama iblis ini. Jadi bukankah terlalu ge-er iblis bila kita tempatkan sebagaimana pikiran pertama.