mulialah para pelacur itu..
mereka yang menjajakan tubuhnya
dalam remang disimpang jalan..
mereka yang tak bergunjing
tak melanggar hak.. tak perlu sikut sesama..
tak perlu hidup dalam kompleknya permasalahan dunia
karena hidupnya hanya dalam transaksi..
mulialah para pelacur itu..
dalam bayang bekerja samar
memberi warna dari apa yang dipunya..
kesenangan bermanfaat meski sesaat
tiada meninggalkan jejak..
tiada menyisakan rasa
karena hidupnya tak pernah nyata..
mulialah para pelacur itu..
mereka yang selalu dihina
dicap jelek sebagai pembawa bencana..
bersama aroma busuk disekelilingnya
kader-kader iblis dan syetan..
kutuk Tuhan teriak kita
ya kita yang merasa lebih baik darinya..
demi Tuhan, mulialah para pelacur itu..
tak salah kiranya menyatakan bahwa istri hanyalah pelacur bagi suaminya.. mahar adalah harganya dan perceraian tidak lebih dari akhir sebuah transaksi, lihatlah mereka yang tak saling sapa.. malah mereka meributkan harta,
alangkah miris merebutkan pewaris..
bukankah semua menjual apa yang ada pada diri?
masihkah kita menganggap para pelacur itu hina dan kita jauh lebih mulia dari mereka..
bukankah semua menjual apa yang ada pada diri?
masihkah kita menganggap para pelacur itu hina dan kita jauh lebih mulia dari mereka..
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar
sebenernya sih enggan, karena takut juga dengernya, tapi gimana lagi ntar dibilang melanggar HAM, ga' ngasih tempat buat protes, dah nulis ga' tanggung jawab.. okelah konstruktif, dekonstrukstif maupun dekstruktif sekali pun aku siap dengarnya.
thanks for comment..